Apa yang kita dapat, alami, rasakan saat ini adalah jerih payah upaya kita di masa yang lalu ...
Dan seperti apa kita di masa yang akan datang ...
sudah dapat terlihat dari apa yang kita sedang lakukan "saat ini" ...
Friday, December 17, 2010
Renungan 171210
"Beri kebebasan seluas-luasnya pada mereka untuk berbuat salah ..."
Cara pandang yang unik dari Bob Sadino mengenai cara mendidik ...
...
untuk dapat memiliki kesempatan belajar dari kesalahan yang dibuat ...
hingga tidak berulang pada kesalahan yang sama ...
Cara pandang yang unik dari Bob Sadino mengenai cara mendidik ...
...
untuk dapat memiliki kesempatan belajar dari kesalahan yang dibuat ...
hingga tidak berulang pada kesalahan yang sama ...
Wednesday, December 15, 2010
Renungan 151210
Di sepanjang perjalanan hidup, selama ruh ini masih melekat pada raga, ... sepanjang itu kita dihadapkan dengan pilihan-pilihan ...
Terkadang bahkan sering, kita mengeluh, merasa berat ... merasa dilema ... terhadapnya
...
...
Ibu: “Pergi, kamu bukan anakku lagi.”
Pemuda: "Oh Ibu, aku ingin menasihatimu dan sesungguhnya hatiku menyayangimu, ibu bersaksilah bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusanNya."
Ibu: "Demi bintang-bintang, aku tak akan pernah masuk ke dalam agamamu, merendahkan martabatku, dan melemahkan pikiranku!"
“Andaikata ibu mempunyai seratus nyawa sekalipun, dan nyawa ibu keluar satu demi satu, niscaya saya tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali”.
Terkadang bahkan sering, kita mengeluh, merasa berat ... merasa dilema ... terhadapnya
...
...
Ibu: “Pergi, kamu bukan anakku lagi.”
Pemuda: "Oh Ibu, aku ingin menasihatimu dan sesungguhnya hatiku menyayangimu, ibu bersaksilah bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusanNya."
Ibu: "Demi bintang-bintang, aku tak akan pernah masuk ke dalam agamamu, merendahkan martabatku, dan melemahkan pikiranku!"
Dan ketika sang ibu, berniat di hadapan berhala bahwa dia tidak akan makan dan minum sehingga putranya menanggalkan Islamnya. Si pemuda berkata kepada ibunya:
Kisah ...
Mus'ab bin umair
Seberapa berat pilihanmu ... ????
Seberapa berat pilihanmu ... ????
Monday, December 13, 2010
Renungan 131210
Generasi yang dirindukan ...
Lebih dari 14 abad, t'lah berukir dalam sejarah peradaban bertinta emas ...
Di hatinya, s'lalu merindu perjumpaan dengan Nya ...
Menapak tilas syar'i Rasul Nya pada tiap langkahnya ...
Mencinta dan dicinta Nya ...
Berniaga akan diri pada Nya untuk keridhaan Nya ...
Lebih rela mati tersiksa daripada melepas ketundukkannya ...
Rindu akan kesyahidan di setiap jihadnya ...
Berhijrah untuk menghangus perbudakan manusia atas manusia ...
...
Generasi para sahabat ...
Lebih dari 14 abad, t'lah berukir dalam sejarah peradaban bertinta emas ...
Di hatinya, s'lalu merindu perjumpaan dengan Nya ...
Menapak tilas syar'i Rasul Nya pada tiap langkahnya ...
Mencinta dan dicinta Nya ...
Berniaga akan diri pada Nya untuk keridhaan Nya ...
Lebih rela mati tersiksa daripada melepas ketundukkannya ...
Rindu akan kesyahidan di setiap jihadnya ...
Berhijrah untuk menghangus perbudakan manusia atas manusia ...
...
Generasi para sahabat ...
Sunday, December 12, 2010
Renungan 121210
Kita akan terhina dengan menghamba pada sesuatu yang hina ...
Dan akan termuliakan dengan menghamba pada sesuatu Yang Mulia ...
Mana yang hendak engkau pilih ...
Dan akan termuliakan dengan menghamba pada sesuatu Yang Mulia ...
Mana yang hendak engkau pilih ...
Renungan 121210
Sungguh pun kita berlumpur nista, Dia masih maha pengasih ... tanpa bandingan ... tanpa ukur ... Kasih Nya tiada titik akhir ...
Jika dikata hijab-hijab pada diri ini Dia hendaki dibuka di hadapan manusia, tentu ... ah betapa ngeri ... akan segala dosa dan kemungkaran di hati ... segala rahasia hati yang tak pantas ... segala maksiat dan guratan keangkuhan diri ...
Dan andai mata-mata manusia dapat melihat menembus hijab rahasia hati ini, akan tampak olehnya bangkai busuk yang menjijikkan ...
Terima kasih ... karena Engkau masih berkenan menutup keburukan kami ...
hingga kami dapat menggantinya dengan kasih Mu ...
Jika dikata hijab-hijab pada diri ini Dia hendaki dibuka di hadapan manusia, tentu ... ah betapa ngeri ... akan segala dosa dan kemungkaran di hati ... segala rahasia hati yang tak pantas ... segala maksiat dan guratan keangkuhan diri ...
Dan andai mata-mata manusia dapat melihat menembus hijab rahasia hati ini, akan tampak olehnya bangkai busuk yang menjijikkan ...
Terima kasih ... karena Engkau masih berkenan menutup keburukan kami ...
hingga kami dapat menggantinya dengan kasih Mu ...
Saturday, December 11, 2010
Renungan 111210
Lautan pun dapat Dia perintahkan terbelah sebagai jalan Musa dan ummatnya
Maka apa sulit bagi Nya untuk hanya mewujudkan doa-doa Mu
Maka apa sulit bagi Nya untuk hanya mewujudkan doa-doa Mu
Renungan 111210
Mari berenung sejenak, tentang "hidup"
Karena kita tidak sekadar hidup bukan karena kita tidak mati
Ketika tercipta, Dia telah meninggikan arti kita dengan janji di alam ruh, penobatan yang dicipta sebagai budak mulia dari Sang Pencipta.
Lalu, Dia turunkan kita ke dunia ini tanpa kita dapat meminta keadaannya.
Dan terlahir dalam keadaan yang beraneka rupa. Tapi sama sebagai "insan".
Berhentilah sejenak untuk berenung ...Untuk apa dan siapa "insan" dicipta ... apakah Dia sekadar main-main ...
Sungguh kita "insan" telah didudukkan pada tempat yang paling mulia di antara makhluk ciptaan Nya. Kedudukan sebagai "khalifah"
Dengan tugas yang amat mulia untuk mengabdi (ibadah) kepada Nya - di setiap hirupan nafas kita - di setiap langkah kita -di setiap pandangan kita - di setiap pendengaran kita - di antara sujud-sujud kita. Tak terlepas sedetik pun.
Dalam "ibadah" kah diri kita saat "ini"
Bilakah jika tidak, tak sepatutnya kita marah ketika Dia memandang kita tak beda seumpama "binatang ternak"
Karena kita tidak sekadar hidup bukan karena kita tidak mati
Ketika tercipta, Dia telah meninggikan arti kita dengan janji di alam ruh, penobatan yang dicipta sebagai budak mulia dari Sang Pencipta.
Lalu, Dia turunkan kita ke dunia ini tanpa kita dapat meminta keadaannya.
Dan terlahir dalam keadaan yang beraneka rupa. Tapi sama sebagai "insan".
Berhentilah sejenak untuk berenung ...Untuk apa dan siapa "insan" dicipta ... apakah Dia sekadar main-main ...
Sungguh kita "insan" telah didudukkan pada tempat yang paling mulia di antara makhluk ciptaan Nya. Kedudukan sebagai "khalifah"
Dengan tugas yang amat mulia untuk mengabdi (ibadah) kepada Nya - di setiap hirupan nafas kita - di setiap langkah kita -di setiap pandangan kita - di setiap pendengaran kita - di antara sujud-sujud kita. Tak terlepas sedetik pun.
Dalam "ibadah" kah diri kita saat "ini"
Bilakah jika tidak, tak sepatutnya kita marah ketika Dia memandang kita tak beda seumpama "binatang ternak"
Monday, December 6, 2010
Renungan 071210
Kaya, sukses, suka, melarat, miskin, lara hanyalah dinamika kehidupan. Bukan hal yang dasar. Hanyalah bagian dari pakaian dunia, yang usang digeruh oleh waktu. Disandang sekejap dan hilang ketika ajal tiba. Tak beda dengan lama usia raga di dunia fana.
Semua hanyalah fatamorgana dunia.
Bahagia hanya bisa ditemukan pada hati yang terbebas darinya. Hati yang padanya tidak ada kecintaan melainkan cinta Nya.
Bahagiakan kami ... ya Rab
dalam keadaaan bagaimanapun yang Engkau tetapkan
Semua hanyalah fatamorgana dunia.
Bahagia hanya bisa ditemukan pada hati yang terbebas darinya. Hati yang padanya tidak ada kecintaan melainkan cinta Nya.
Bahagiakan kami ... ya Rab
dalam keadaaan bagaimanapun yang Engkau tetapkan
Subscribe to:
Comments (Atom)
